Pagi hari, para murid SDN 4 berkumpul di masjid sekolah untuk mendengar ceramah dari Ustadz Amir.
Ustadz Amir : "Assalamualaikum, Jamaah..."
Para murid : "He... e..."
Ustadz Amir : "O Jamaah, Alhamdulillah... Tidak terasa, kita sudah mulai berpuasa. Bagaimana perasaan anak-anak semua?"
Para murid : "Senang Ustadz."
Ustadz Amir : "Kalian senang berpuasa bukan karena akan mendapat uang kan?"
Para murid : "Iya ustadz..."
Ustadz Amir : "Bagus sekali anak-anak. Jika kalian senang berpuasa karena mendapat uang, berarti kalian tidak ikhlas berpuasa. Jika berpuasa, kita harus ikhlas... Apa pun yang terjadi, serahkan pada Allah S.W.T."
Para murid : "Iya ustadz."
Ustadz Amir : "Anak-anak, apa ada yang tau, bahwa di bulan Ramadhan ada malam kemuliaan, yang namanya?"
Para murid : "Malam Lailatul Qadr."
Ustadz Amir : " Anak pintar... Semua sudah kuat puasa maghrib kan?"
Para murid : "Sudah ustadz."
Ustadz Amir : "Alhamdulillah. Anak disini pintar-pintar ya."
Ustadz Amir terus bercerita. Tapi, di sisi pojok masjid, di tempat anak perempuan, ada yang tidak mendengarkan cerita Ustadz Amir. Mereka adalah Nisa, Lala, dan Nini.
Nini : "Teman-teman, kalau aku puasa maghrib, aku akan dapat uang 50.000,- lho. Kalau aku puasa maghrib terus, aku dapat berapa ya?"
Lala : "Dapat 1.500,000,-"
Nini : "Nah itu dia. Wah aku bisa jadi kaya mendadak nih."
Nisa : "Enggak boleh gitu Nini, denger kata ustadz tadi. Kita puasa harus ikhlas. Enggak boleh karena uang."
Nini : "Bukan urusanku. Yang penting aku bisa kaya mendadak."
Lala : "Ni, enggak boleh gitu. Kalau puasa seperti itu enggak di terima Allah lho."
Nini : "Oh ya, masa sih?"
Nisa : "Tanya saja sama Ustadz Amir, pasti jawabannya ya."
Nini : "Ah, kalian pasti bohong. Kalian iri kan sama aku, karena aku bisa dapat 1.500,000,-"
Nisa dan Lala : "Enggak banget!"
Lala : "Kami cuma ingin kamu puasa dengan ikhlas Ni."
Nisa : "Iya benar. Aku tanyakan Ustadz Amir ya."
Nini : "Silahkan, enggak apa-apa kok. Siapa takut."
Nisa : "Ustadz, boleh tanya enggak?"
Ustadz Amir : "Silahkan, nama kamu siapa nak."
Nisa : "Nama saya Nisa. Ustadz, kalau puasa karena uang itu tidak di terima Allah kan?"
Ustadz Amir : "Iya, benar sekali. Karena, jika kita puasa karena uang, berarti kita bukan puasa untuk Allah, tapi untuk uang."
Lala : "Benar kan apa yang kita bilang. Percaya dong sama kita."
Nini : "Iya deh. Aku minta maaf. Mulai sekarang aku akan ikhlas puasa. Dan puasa bukan karena uang."
Nisa : "Nah gitu dong..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar